Mamuju (Antara News)- Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar meminta Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat untuk mendukung upaya penghentian impor beras dengan memacu produksi berasnya mencapai satu juta ton.
"Cukup sudah negara ini melakukan impor beras yang merugikan ekonomi negara, impor harus dihentikan dengan memacu produksi beras dalam negeri," kata Bachtiar di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan itu pada acara penandatanganan kerjasama peningkatan produksi padi dan swasembada beras antara Dinas Pertanian Kabupaten se-Provinsi Sulbar dan TNI dari Kodim se-Provinsi Sulbar.
Acara itu dihadiri Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh ketua DPRD Sulbar, Aras Tammauni dan Direktorat Jendral sarana dan prasarana Kementrian Pertanian Gatot Irianto, Bupati dan Wakil Bupati se-Provinsi Sulbar.
Ia mengatakan, Sulbar mesti mendukung pemerintah pusat dalam upaya menghentikan program impor beras agar tidak lagi terjadi di negara ini.
"Bayangkan jika beras dari negara Thailand diimpor dalam jumlah dua satu ton per tahun dengan harga sekitar empat ribu per kilogram, maka negara ini akan mengeluarkan biaya mencapai empat triliun per tahun," katanya.
Menurut dia, Sulbar mesti menggenjot produktivitas berasnya hingga sembilan ton per hektare untuk mampu mencapai target produksi satu juta ton pertahun.
"Sulbar harus mampu seperti Provinsi Sulawesi Selatan mencapai produktivitas padi sembilan ton per hektare agar dapat mencapai produksi padi satu juta ton pertahun.
Pangdam mengatakan, untuk mencapai produktivitas sembilan ton maka diperlukan kerja keras semua pihak pemerintah TNI dan masyarakat.
"Menggunakan saprodi secara tepat guna benih berkualitas dan bermutu, pupuk organik dan non organik yang berimbang serta penggunaan pestisida, harus dilakukan mencapai target itu," katanya.
Disamping juga menggunakan teknologi pertanian seperti traktor, ricetasplanter, power reder, harvester taksi motor, dryer spryer, rice milling dan mempersiapkan bengkel untuk memperbaiki ketika sarana dan alat pertanian itu mengalami kerusakan.
Ia mengatakan, apabila itu dilakukan maka target produktivitas dapat tercapai dan Sulbar akan dapat mencapai swasembada dan mencapai target produktivas sembilan ton per hektare akan dapat dicapai.
"Kalau luas lahan padi Sulbar dari 63 ribu hektare dapat ditambah mencapai 107 hektare tahun ini, maka target satu juta ton akan dicapai bila produktivitas juga mencapai sembilan ton per hektare pada tiga tahun mendatang," katanya.
Berita Terkait
Presiden: RI peroleh 3 juta ton beras impor cadangan pangan 2024
Jumat, 22 Desember 2023 12:37
Presiden Jokowi sebut impor beras perkuat cadangan Bulog hadapi musim kering
Kamis, 6 April 2023 14:03
Mentan Syahrul Yasin Limpo klaim stok beras aman dan tak perlu impor
Minggu, 6 November 2022 22:34
Gagal ginjal akut, Polri bentuk tim gabungan usut impor bahan obat sirop
Minggu, 23 Oktober 2022 19:17
Kejagung periksa eks Menteri KKP Susi Pudjiastuti sebagai saksi kasus garam
Jumat, 7 Oktober 2022 11:40
Di Buton, Presiden Joko Widodo tegaskan tidak ada impor aspal pada tahun 2024
Selasa, 27 September 2022 15:23
Mendag Zulkifli Hasan musnahkan produk impor ilegal senilai Rp11 Miliar
Sabtu, 24 September 2022 17:05
Pemerintah berjanji turunkan harga BBM jika harga minyak dunia turun
Rabu, 7 September 2022 19:07