Kendari (Antara News) - Kepala Biro Ekomoni Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ahmad Faisal Laimu mengatatan realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Sultra pada triwulan kedua 2014 sebesar Rp640,78 miliar.
"APBD Sultra sampai saat ini sudah terserap Rp640,78 miliar atau sebesar 29,31 persen dari total APBD 2014 sebesar Rp2.186,17 miliar, hal ini menunjukan penyerapan yang cukup optimal," ujarnya, di Kendari, Rabu.
Ia menambahkan pada alokasi belanja oprasional yang dianggarkan sebesar Rp1.349,25 miliar untuk tahun 2014 baru terealisasi sebesar 37,12 persen.
Menurutnya serapan tertinggi pada belanja hibah dan belanja pegawai masing-masing sebesar Rp161,35 miliar atau 49,84 persen dan Rp205,89 miliar atau 37,13 persen dari masing-masing anggaran.
"Sedang untuk penyerapan anggaran terendahterdapat pada belanja bantuan keuangan sebesar 26,12 persen atau sebesar Rp27,85 miliar,"ujarnya.
Kinerja modal pada triwulan kedua 2014 terealisasi sebesar Rp49,95 miliar atau 8,08 persen dari anggaran yang dialokasikan.
Menurutnya Kecilnya realisasi belanja modal karena belum adanya realisasi belanja tanah dan sangat minimnya realisasi belanja irigasi, jalan, dan jaringan serta belanja bangunan dan gedung.
Serapan anggaran belanja modal yang belum optimal dikhawatirkan berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menjadi pendorong naiknya inflasi.
Sedang untuk realisasi anggaran pendapatan pada triwulan kedua 2014 sebesar Rp1.121,33 miliar atau sebesar 54,55 persen.
"Pencapaian ini berasal dari pendapatan tranfer dan pendapatan asli daerah (PAD) yang meliputi pajak, retribusi, laba perusahaan daerah dan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan serta pendapatan asli daerah yang sah lainnya,"ujarnya.